Raja News - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi saling berpantun saat memberikan sambutan di acara Festival Keraton Nusantara XI di halaman Istana Maimun Jalan Sultan Ma’moen Al Rasyid Medan, Minggu (26/11/2017) malam.
Pantauan wartawan di Istana Maimun, Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 20.10 WIB. Jokowi satu mobil dengan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi. Hadir juga mendampingi Jokowi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Jokowi mengenakan baju adat Melayu lengkap berwarna hitam. Sementara Tengku Erry Nuradi mengenakan baju adat Melayu warna cokelat.
Kedatangan Jokowi disambut oleh Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Adipati Arief Natadiningrat dan Tengku Hamdi Osman Delikhan Al Hajj gelar Raja Muda Deli serta tokoh-tokoh Melayu Sumatera Utara. Hadir dalam acara ini seluruh raja-raja dan sultan se-Nusantara.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian disusul tarian persembahan Melayu.
Dalam sambutannya, Tengku Erry mengucapkan selamat datang kepada Presiden Joko Widodo beserta para raja, ratu dan permaisuri yang hadir di acara Keraton Nusantara.
"Pada hari ini kita dapat bergembira bersama-sama, senyum bersama-sama dengan Presiden dalam acara Festival Keraton Nusantara. Kami ucapkan selamat datang kepada Presiden Jokowi, raja, ratu, dan permaisuri," kata Tengku Erry Nuradi.
Tengku Erry juga memberikan sebuah pantun. "Ada pantun: Semat batang si pohon aren, Tengah malam dipasanglah lentera. Selamat datang Bapak Presiden, Di Istana Maimun kebanggaan Sumatera Utara," ucap Tengku Erry disambut tepuk tangan ribuan tamu yang hadir.
Tengku Erry mengucapkan terima kasih karena Sumatera Utara terpilih untuk mengadakan acara Festival Keraton Nusantara. Tengku Erry lalu menjelaskan profil singkat mengenai Istana Maimun.
"Selanjutnya izinkan kami melaporkan kepada Bapak Presiden, tempat acara ini. Istana Maimun selama ini berdiri megah 192 tahun. Istana Maimun ini menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara. Sumatera Utara kaya budaya," lanjutnya.
Sementara, Presiden Jokowi dalam sambutannya yang ditemani penari Melayu yang menampilkan tarian Melayu 'Selamat Datang' lengkap dengan tepak sirih, hasanah Melayu berjumlah 10 orang yang terdiri dari 7 perempuan dan 3 laki-laki, juga berpantun.
Sebelum memulai, Jokowi tak lupa berpantun. "Hujan panas turun sehari. Guruh menyambar pohon jati. Hati hamba sungguh sangat berseri. Karena bisa hadir di Istana Maimun ini," kata Jokowi juga disambut tepuk riuh ribuan tamu yang hadir.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, pada September lalu, dia hadir dalam penutupan Festival Keraton Nusantara di Taman Goa Sunyaragi, Keraton Kasepuhan Cirebon. Kini dia kembali hadir dalam pembukaan Festival Keraton Nusantara di Istana Maimun, Medan.
"Ini sebagai bentuk apresiasi saya, kecintaan saya, kebanggaan saya pada seluruh warisan adat dan budaya bangsa kita yang memang sangat kaya, yang memang sangat beragam," katanya.
Jokowi juga mengatakan, pada pada Sabtu (26/11/2017) kemarin, dirinya ikut dalam prosesi tarian manortor dalam pesta adat Mandailing yang disebut Mata Ni Horja. "Saya manortor di hadapan para raja dari berbagai Marga," katanya.
"Saya semakin kagum dengan kekayaan budaya yang kita miliki di setiap proses, bukan hanya memiliki keindahan estetika yang tinggi, tapi terkandung pesan-pesan simbolik yang sangat bermakna, yang bisa menjadi landasan etik dalam kehidupan kita sehari-hari," katanya.
Jokowi juga menjelaskan, di setiap prosesi adat terkandung pesan untuk saling menghormati. Jokowi juga berpesan agar selalu memperhatikan tata krama, sopan-santun, menjaga kebersamaan, serta menguatkan tali persaudaraan.
"Saya melihat nilai-nilai adiluhung itu hidup dalam tradisi adat-budaya di setiap suku di Indonesia. Apakah dalam adat-budaya suku Batak, suku Melayu, suku Jawa, suku Bugis dan suku-suku yang lain," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar