Selasa, 21 November 2017


Raja News - Direktur Penunjang Pelayanan RS Martha Friska Multatuli dr Olivia menjelaskan alasan penghentian kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jamianan Sosial (BPJS) Kesehatan per 1 Desember 2017 mendatang. Olivia mengaku jika penghentian itu murni dilatarbelakangi karena pihaknya ingin fokus berbenah untuk menghadapi Universal Health Coverage (UHC) pada 2019 nanti.

"Tahun 2018 kita mau meningkatkan pelayanan kesehatan ke semua peserta pasien BPJS. Jadi manajemen kami memutuskan mengun-durkan diri untuk pengembangan sistem internal. Karena 2019 itu sudah Universal Health Coverage, sehingga sistemnya harus sudah berjalan dengan baik," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (21/11/2017).

Sebagai provider BPJS Kesehatan, ujar Olivia, pihaknya sangat mendukung program tersebut. Karenanya, manajamen ingin memastikan, sistem yang terdapat di RS Martha Friska Multatuli ini bisa berjalan dengan baik ketika UHC sudah berlangsung. "Komitmen kami, ingin menjadi provider terbaik di tahun 2018," tegasnya.

Disinggung kenapa pelayanan tidak dilakukan beriringan dengan pembenahan, Olivia menjelaskan, sebab pasien BPJS Kesehatan itu jumlahnya sangat banyak. Sehingga bila pelayanan tidak berhenti untuk pembenahan, maka akan sangat sulit untuk dilakukan."Kalau setengah-setengah nggak bisa, kita harus total. Soalnya kita bukan hanya mau memperbaiki sistem saja, tapi juga fasilitas. Itu sebabnya kami memutuskan mengundurkan diri," paparnya.

Pembenahan yang dilakukan itu meliputi perbaikan sistem administrasi, sistem pelayanan, hingga fasilitas. Sedangkan target mereka, pada dua atau tiga bulan mendatang, RS Martha Friska Multatuli sudah dapat bekerjasama kembali untuk melayani pasien BPJS Kesehatan. "Sehingga dengan pembenahan ini, kami bisa menjadi provider terbaik," tuturnya.

Olivia juga menegaskan, berhentinya kerjasama dengan BPJS Kesehatan bukanlah sama sekali difaktori oleh klaim yang bermasalah. Ia mengaku, selama ini klaim yang di dapat RS dari BPJS Kesehatan tidak pernah mengalami kendala."Kalau klaim tidak ada masalah, begitupun soal fraud. Kita kan sudah ada tim verivikator internal dan juga tim anti fraud selain kami ada juga membuat sistem informasi manajemen sebagai upaya preventifnya. Jadi ini memang murni untuk perbaikan RS," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar