Raja News - Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengharapkan, setelah mahasiswa menamatkan kuliah dari Perguruan Tinggi selanjutnya dapat kembali ke daerah dan ikut berpartisipasi membangun daerah atau desanya. Sebab, daerah memiliki potensi besar dan membutuhkan tenaga-tenaga pemikir yang handal agar kemudian dapat menjadi daerah yang mandiri.
Hal itu diungkapkan Gubsu Erry, dalam Seminar Nasional, Optimalisasi Peran Alumni Politeknik Negeri Medan dalam Percepatan Pembangunan yang digelar di gedung Z Politeknik Negeri Medan (Polmed) Jalan Almamater, Kampus USU Medan, Sabtu (23/09/2017).
Hadir dalam kesempatan itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Eko Putro Sandjojo bersama istri, Rektor USU, Prof Runtung Sitepu, Direktur Politeknik Negeri Medan, Syahruddin, serta para alumni, civitas akademika hingga mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
“Saya mengharapkan mahasiswa setelah tamat dari Perguruan Tinggi dapat memikirkan bagaimana bisa back to basic ataupun back to nature untuk membangun daerah-daerah kita. Tidak selamanya harus bekerja di pusat, namun peluang di daerah juga sangat besar, apalagi sekarang setiap daerah sudah mengelola dana desa kurang lebih Rp1 miliar setiap desa,” kata Erry.
Tentunya lanjut Erry, untuk mengelola dana desa ini dibutuhkan pemikir yang baik untuk mengelola dana desa tersebut dengan baik. Mengelola dana desa dengan maksimal bisa digunakan sebagai pembangunan infrastruktur maupun membuka lapangan pekerjaan. “Kita berharap dengan adanya dukungan dan peran mahasiswa dalam pembangunan tentunya dapat mendorong desa-desa yang ada menjadi desa yang mandiri,” ujar Erry.
Dikatakan Erry, bersama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal tentunya kita bisa untuk mendorong pembangunan daerah, seperti konsep Nawacita dari Presiden Jokowi yang membangun Indonesia dari daerah pinggiran. “Makanya kita harapkan alumni tidak harus bekerja di kota, tapi bagaimana desa di Sumut ini bisa dikembangkan agar lebih maju sama halnya seperti desa-desa yang ada di pulau Jawa,” papar Erry.
Sementara itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Eko Putro Sandjojo mengatakan Presiden Jokowi telah menggalakkan pendidikan vocasional, yakni pendidikan yang menunjang penguasaan terapan keahlian tertentu, dimana Politeknik Negeri Medan ini merupakan perguruan tinggi dengan program vocasional. Oleh karena itulah diharapkan Eko, mahasiswa maupun alumni Politeknik Negeri Medan dapat mengoptimalkan perannya dalam pembangunan.
“Saat ini bapak Presiden kita sedang membangun infrastruktur yang massif dan besar. Ada jalan tol, saluran irigasi, rumah susun, bendungan dan lainnya. Tentunya ini sangat membutuhkan tenaga yang siap pakai seperti tenaga dari teknik sipil dan alumni Politeknik,” ujar Eko.
Untuk menunjang peran mahasiswa dalam pembangunan, Eko mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan untuk mempertemukan link and match antara mahasiswa, alumni dan dunia usaha. “Kita akan bantu link and match dengan dunia usaha, BUMN dan lainnya, sehingga keahlian mereka dapat langsung diterapkan,” ujar Eko.
Sebelumnya, berbagai kerjasama sudah dilakukan pihaknya dengan perguruan tinggi, seperti melakukan pelimpahan wewenang terkait pendamping desa kepada provinsi dan bekerjasama dengan beberapa universitas.
“Jadi sekarang itu ada 44 universitas untuk pendamping desa ini dan diketuai oleh rektor ITB. Selain itu, mulai tahun lalu kita juga sudah melakukan program KKN Tematik, tahun lalu itu ada 75 ribu mahasiswa yang mengikuti KKN Tematik di berbagai daerah di seluruh Indonesia, mereka membantu masyarakat desa membuat jembatan, saluran irigasi dan lainnya,” papar Eko.
Di tempat yang sama, Direktur Politeknik Negeri Medan, Syahruddin mengatakan ikatan alumni merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan perguruan tinggi.”Tolok ukur maju tidaknya Perguruan tinggi itu dilihat dari keberhasilan para alumninya, dan kita bersyukur saat ini banyak alumni Politeknik yang telah menduduki jabatan strategis, termasuk bapak Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal yang merupakan lulusan Politeknik UI, ke depan kita harapkan lulusan kita juga ada yang jadi menteri,” ujar Syahruddin.
Dikatakan Syahruddin, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan reuni akbar 35 tahun Politeknik Negeri Medan. diharapkannya ke depan Politeknik Negeri Medan bisa lebih maju lagi di masa yang akan datang.
Hal itu diungkapkan Gubsu Erry, dalam Seminar Nasional, Optimalisasi Peran Alumni Politeknik Negeri Medan dalam Percepatan Pembangunan yang digelar di gedung Z Politeknik Negeri Medan (Polmed) Jalan Almamater, Kampus USU Medan, Sabtu (23/09/2017).
Hadir dalam kesempatan itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Eko Putro Sandjojo bersama istri, Rektor USU, Prof Runtung Sitepu, Direktur Politeknik Negeri Medan, Syahruddin, serta para alumni, civitas akademika hingga mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
“Saya mengharapkan mahasiswa setelah tamat dari Perguruan Tinggi dapat memikirkan bagaimana bisa back to basic ataupun back to nature untuk membangun daerah-daerah kita. Tidak selamanya harus bekerja di pusat, namun peluang di daerah juga sangat besar, apalagi sekarang setiap daerah sudah mengelola dana desa kurang lebih Rp1 miliar setiap desa,” kata Erry.
Tentunya lanjut Erry, untuk mengelola dana desa ini dibutuhkan pemikir yang baik untuk mengelola dana desa tersebut dengan baik. Mengelola dana desa dengan maksimal bisa digunakan sebagai pembangunan infrastruktur maupun membuka lapangan pekerjaan. “Kita berharap dengan adanya dukungan dan peran mahasiswa dalam pembangunan tentunya dapat mendorong desa-desa yang ada menjadi desa yang mandiri,” ujar Erry.
Dikatakan Erry, bersama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal tentunya kita bisa untuk mendorong pembangunan daerah, seperti konsep Nawacita dari Presiden Jokowi yang membangun Indonesia dari daerah pinggiran. “Makanya kita harapkan alumni tidak harus bekerja di kota, tapi bagaimana desa di Sumut ini bisa dikembangkan agar lebih maju sama halnya seperti desa-desa yang ada di pulau Jawa,” papar Erry.
Sementara itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Eko Putro Sandjojo mengatakan Presiden Jokowi telah menggalakkan pendidikan vocasional, yakni pendidikan yang menunjang penguasaan terapan keahlian tertentu, dimana Politeknik Negeri Medan ini merupakan perguruan tinggi dengan program vocasional. Oleh karena itulah diharapkan Eko, mahasiswa maupun alumni Politeknik Negeri Medan dapat mengoptimalkan perannya dalam pembangunan.
“Saat ini bapak Presiden kita sedang membangun infrastruktur yang massif dan besar. Ada jalan tol, saluran irigasi, rumah susun, bendungan dan lainnya. Tentunya ini sangat membutuhkan tenaga yang siap pakai seperti tenaga dari teknik sipil dan alumni Politeknik,” ujar Eko.
Untuk menunjang peran mahasiswa dalam pembangunan, Eko mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan untuk mempertemukan link and match antara mahasiswa, alumni dan dunia usaha. “Kita akan bantu link and match dengan dunia usaha, BUMN dan lainnya, sehingga keahlian mereka dapat langsung diterapkan,” ujar Eko.
Sebelumnya, berbagai kerjasama sudah dilakukan pihaknya dengan perguruan tinggi, seperti melakukan pelimpahan wewenang terkait pendamping desa kepada provinsi dan bekerjasama dengan beberapa universitas.
“Jadi sekarang itu ada 44 universitas untuk pendamping desa ini dan diketuai oleh rektor ITB. Selain itu, mulai tahun lalu kita juga sudah melakukan program KKN Tematik, tahun lalu itu ada 75 ribu mahasiswa yang mengikuti KKN Tematik di berbagai daerah di seluruh Indonesia, mereka membantu masyarakat desa membuat jembatan, saluran irigasi dan lainnya,” papar Eko.
Di tempat yang sama, Direktur Politeknik Negeri Medan, Syahruddin mengatakan ikatan alumni merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan perguruan tinggi.”Tolok ukur maju tidaknya Perguruan tinggi itu dilihat dari keberhasilan para alumninya, dan kita bersyukur saat ini banyak alumni Politeknik yang telah menduduki jabatan strategis, termasuk bapak Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal yang merupakan lulusan Politeknik UI, ke depan kita harapkan lulusan kita juga ada yang jadi menteri,” ujar Syahruddin.
Dikatakan Syahruddin, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan reuni akbar 35 tahun Politeknik Negeri Medan. diharapkannya ke depan Politeknik Negeri Medan bisa lebih maju lagi di masa yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar