Rabu, 20 September 2017


Raja News - Sekitar 60 pelajar dan mahasiswa di Medan mengikuti workshop menulis fiksi di Festival Literasi Sumatera Utara (FLSU) 2017 yang diselenggarakan di Aula Yayasan Pendidikan (YP) Parulian, Medan, Rabu (20/09/2017). “Kami menghadirkan penulis muda seperi Nur Akmal dan Salsa Sihombing untuk berbagi keterampilan menulis,” ujar Sekretaris Jendral (Sekjend) Forum Masyarakat Literasi Sumatera Utara (Formalsu) Agus Marwan.

Agus mengatakan, FLSU merupakan bentuk dukungan masyarakat kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), yang sudah mendeklarasikan Sumut sebagai provinsi literasi ke empat di Indonesia. Ia mengatakan membangun budaya literasi merupakan pekerjaan jangka panjang. Dibutuhkan kerjasama semua pihak, agar gerakan ini menunjukkan hasil. “Hari ini kita menunjukkan bahwa pemerintah, masyarakat dan swasta bisa bekerjasama,” terangnya.

Lebih lanjut Agus menambahkan, FLSU akan diisi dengan serangkaian kegiatan literasi. Kegiatan tersebut seperti workshop menulis untuk pelajar dan mahasiswa, seminar literasi, pelatihan literasi dan aksi pelatihan massal menggunakan Big Book untuk pegiat literasi. “Museum Rekor Indonesia-Dunia atau MURI akan mencatat aksi ini sebagai rekor baru di Indonesia,” tambahnya.

Kadis Perpustakaan dan Arsip (Perpusip) Sumut, Ferlin Nainggolan mengapresiasi FLSU. Ia mengatakan, pemerintah tidak mampu sendirian dalam membangun budaya literasi.“Ada tiga jalan dalam membangun budaya literasi yaitu pendidikan, keluarga dan masyarakat. Karena itu dukungan masyarakat sangat penting agar gerakan literasi ini benar-benar berjalan,” jelasnya.

Ferlin mengungkapkan, untuk mensukseskan FLSU, Dinas Perpursip akan menggalang segala potensi yang ada. Terkhusus dalam aksi pemecahan rekor MURI, Perpusip melibatkan seluruh mitra universitas dan pegiat literasi dari 33 kabupaten/kota. “Kita akan mengadirkan 700 sampai seribu pegiat literasi se-sumatera utara,” tegasnya.

Plant Manager PT Dow Indonesia Ricky Rahardja menambahkan, dirinya mendukung gerakan literasi karena sesuai dengan tujuan perusahaan. Ia menyebut perusahaan kimia ini berorientasi kepada pengembangan komunitas di sekitar wilayah produksinya. Itu sebabnya program CSR PT Dow Indonesia selalu difokuskan kepada topik kesehatan, pendidikan dan lingkungan. “Untuk tahun ini pengabdian CSR kami difokuskan kepada pendidikan,” ungkapnya.

Ricky lebih lanjut mengatakan, literasi merupakan topik yang penting. Minat membaca masyarakat yang rendah, merupakan tantangan yang harus dicarikan solusinya. “Sebagai perusahaan yang berkerja di masyarakat, kami terpanggil untuk mendukung gerakan literasi. Kami ingin membantu pemerintah untuk membagun budaya literasi,” tukasnya.

FLSU bertujuan mendukung Sumut sebagai Provinsi Literasi. Kegiatan ini digagas oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumatera Utara,  Formalsu, Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI), YP Parulian dan merupakan pengabdian CSR PT Dow Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar