Raja News - Fraksi PKS DPR RI menyelenggarakan Seminar dengan tema "Pancasila dan Integrasi Bangsa". Hadir sebagai pembicara Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Presiden PKS Shohibul Iman, Mahfud MD, dan Taufik Ismail.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, dan Keynote Speaker oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid.
Dalam sambutannya Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengatakan bahwa seminar ini diselenggarakan dalam rangka memperingati peristiwa G30S/PKI sekaligus peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober.
Tujuannya, kata Jazuli, untuk mengokohkan nasionalisme dan patriotisme generasi bangsa melalui pemaknaan atas peristiwa sejarah bangsa. Agar ada ketersambungan sejarah perjuangan bangsa dari masa ke masa. Bahwa bangsa ini dibangun dengan pengorbanan yang begitu besar dari para pahlawan dan generasi sebelumnya.
"Generasi bangsa saat ini, terutama generasi mudanya, sangat penting mempelajari dan memahami sejarah bangsa. Kata Bung Karno "Jas merah", jangan sekali-kali melupakan sejarah. Setelah mempelajari diharapkan bisa menghargai lalu mewarisi semangat dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan," ungkap Jazuli, Kamis (28/09/2017).
Menurut anggota Komisi I ini, tema yang diangkat dalam seminar relevan dengan momentum peristiwa sejarah kelam pengkhianatan G30S/PKI dikaitkan dengan eksistensi NKRI dan Pancasila sebagai Dasar Negara.
"Seminar ini untuk mengingatkan rakyat Indonesia agar lebih mencintai Pancasila dan NKRI, mengamalkan nilai-nilainya secara konsekuen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di samping itu juga agar kita tetap waspada terhadap segala upaya yang ingin memecah belah bangsa," terangnya.
Menurut Jazuli Juwaini, semua bentuk pengkhianatan dan ancaman terhadap Pancasila dan NKRI di masa lalu harus menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Jangan mau di adu domba, sebaliknya terus jalin persatuan dan kesatuan dengan sesama komponen bangsa.
"Cukup peristiwa itu terjadi di masa lalu dan jangan pernah terulang di masa kini. Kita tetap waspada dan terus menjalin persatuan dan kesatuan dengan sesama komponen bangsa utamanya dengan pemerintah dan aparat pertahanan dan keamanan (TNI/Polri)," pungkas Jazuli.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, dan Keynote Speaker oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid.
Dalam sambutannya Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengatakan bahwa seminar ini diselenggarakan dalam rangka memperingati peristiwa G30S/PKI sekaligus peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober.
Tujuannya, kata Jazuli, untuk mengokohkan nasionalisme dan patriotisme generasi bangsa melalui pemaknaan atas peristiwa sejarah bangsa. Agar ada ketersambungan sejarah perjuangan bangsa dari masa ke masa. Bahwa bangsa ini dibangun dengan pengorbanan yang begitu besar dari para pahlawan dan generasi sebelumnya.
"Generasi bangsa saat ini, terutama generasi mudanya, sangat penting mempelajari dan memahami sejarah bangsa. Kata Bung Karno "Jas merah", jangan sekali-kali melupakan sejarah. Setelah mempelajari diharapkan bisa menghargai lalu mewarisi semangat dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan," ungkap Jazuli, Kamis (28/09/2017).
Menurut anggota Komisi I ini, tema yang diangkat dalam seminar relevan dengan momentum peristiwa sejarah kelam pengkhianatan G30S/PKI dikaitkan dengan eksistensi NKRI dan Pancasila sebagai Dasar Negara.
"Seminar ini untuk mengingatkan rakyat Indonesia agar lebih mencintai Pancasila dan NKRI, mengamalkan nilai-nilainya secara konsekuen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di samping itu juga agar kita tetap waspada terhadap segala upaya yang ingin memecah belah bangsa," terangnya.
Menurut Jazuli Juwaini, semua bentuk pengkhianatan dan ancaman terhadap Pancasila dan NKRI di masa lalu harus menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Jangan mau di adu domba, sebaliknya terus jalin persatuan dan kesatuan dengan sesama komponen bangsa.
"Cukup peristiwa itu terjadi di masa lalu dan jangan pernah terulang di masa kini. Kita tetap waspada dan terus menjalin persatuan dan kesatuan dengan sesama komponen bangsa utamanya dengan pemerintah dan aparat pertahanan dan keamanan (TNI/Polri)," pungkas Jazuli.
0 komentar:
Posting Komentar